Minggu, 06 Januari 2019

Pentinganya bersama - sama menjaga kerukunan

Assalamualaikum wr. Wb.

Salam Sejahtera bagi kita semua




              Helo guys, kembali lagi Bersama saya dalam blog FikirinAja,kali ini ane bakal bahas sedikit tentang hidup rukun bermasyarakat,kira-kira apa sih masalah yang sering terjadi didalam kehidupan bermasyarakat,dan cara penanganan nya,dan juga apa aja si cara-cara agar terbangun nya suatu bentuk kerukunan bermasyarakat,langsung aja check it out….

              Sebagai Manusia,makhluk yang bersifat social tentulah kita takkan bisa hidup sendiri,kata hidup sendiri ini dapat berartikan seperti memenuhi kebutuhan sehari – harinya sendiri,manusia membutuhkan peran serta manusia lain dalam aktifitas pemenuhan kebutuhan nya,seperti kegiatan Transaksi dan edukasi merupakan sebagian dari kegiatan manusia guna memenuhi kebutuhan mereka,Oleh karena itu akan sangat penting apabila kita terus menjaga hubungan baik dengan anggota masyarakat demi terciptanya kerukunan bermasyarakat

              Secara umum kerukunan dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana tercipta suatu keseimbangan sosial dalam masyarakat. Kerukunan ini juga bisa diartikan sebagai keadaan atau situasi bebas konflik. Bila ditinjau lebih jauh terutama bila dilihat dari kata dasarnya, rukun, maka kerukunan bukan hanya sebagai suatu situasi atau kondisi semata tetapi lebih dari itu kerukunan mencerminkan suatu relasi yang intim antar individu ataupun kelompok dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat atau beragama.

              Nah bisa dibayangkan kan betapa damainya kehidupan bermasyarakat apabila kita semua saling hidup rukun ^_^,tapi kira ­– kira hal apa aja sih yang perlu kita lakukan dalam usaha menjaga kerukunan bermasyarakat ? Nah berikut hal – hal yang mungkin kita butuhkan dalam menjaga kerukunan  ;

1. Memiliki Sikap Toleransi

Toleransi adalah perilaku terbuka dan menghargai segala perbedaan yang ada dengan sesama. Biasanya orang bertoleransi terhadap perbedaan kebudayaan dan agama. Namun, konsep toleransi ini juga bisa diaplikasikan untuk perbedaan jenis kelamin, anak-anak dengan gangguan fisik maupun intelektual dan perbedaan lainnya. Toleransi juga berarti menghormati dan belajar dari orang lain, menghargai perbedaan, menjembatani kesenjangan budaya, menolak stereotip yang tidak adil, sehingga tercapai kesamaan sikap dan Toleransi juga adalah istilah dalam kontekssosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanyadiskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama, dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya. Istilah toleransi juga digunakan dengan menggunakan definisi "kelompok" yang lebih luas, misalnya partai politik, orientasi seksual, dan lain-lain. Dalam media sosial juga sangat dibutuhkan sikap toleransi, saling menghargai orang lain. Tidak memandang rendah dan tidak menyalahkan agama yang berbeda dan dianut oleh orang lain

2. Memiliki Sikap Kebijaksanaan

Bijak dalam menggunakan media sosial sangat diperlukan saat ini. Dimana sangat banyak hal-hal yang tidak seharusnya di posting di media sosial namun tetap saja di posting. Kemudahan membagikan informasi secara cepat hanya dengan menekan tombol sharea tau copy paste berita di grup chatting dan media sosial merupakan kelebihan yang harus dapat disikapi dengan bijak, agar kita tetap berada di koridor yang benar hingga tetap dapat merawat kerukunan umat beragama. Sangat penting untuk membaca baik-baik sebuah informasi sebelum Anda meng-update atau men-share status di sosial media agar tidak merugikan diri sendiri bahkan orang lain guna merawat kerukunan beragama pada media sosial.

Bijak dalam memilih bahasa. Bijak dalam menulis status di media sosial maupun memberikan komentar di media sosial. Dalam hal ini kita harus menggunakan bahasa yang baik dan benar, bahasa yang sopan, tidak menyinggung perasaan orang lain, termasuk dengan tidak menyinggung kelompok tertentu, suku, ras maupun agama dengan bahasa yang kasar maupun bahasa yang tidak seharusnya. Menghindari Kalimat-kalimat bernada negatif seperti ejekan, sindiran, keluhan hingga kemarahan yang dapat memicu konflik antar umat beragama.

Bijak dalam memilih dan memberikan informasi. Menjadi orang yang cerdas dalam memilih informasi. Bijak dalam memposting atau men-share sesuatu hal. Alangkah baiknya jika kita mencari tahu dan memastikan terlebih dahulu kebenaran informasi tersebut sebelum mem-postingnya atau men-sharenya kembali pada media sosial yang kita miliki agar tidak menimbulkan dampak yang lebih buruk. Selain itu sebaiknya informasi yang kita berikan di media sosial harus jelas sumbernya dan tidak mengandung isu SARA yang bisa memancing emosi dan berdampak pada kerukunan umat beragama.

3. Memiliki Sikap Positif

Menumbuhkan dan mempertahankan sikap positif dalam diri. Berfikir positif ketika memproleh suatu  informasi yang menyinggung bukannya langsung mengedepankan rasa emosi. Menyadari bahwa setiap informasi yang ada di media sosial memiliki sisi positif dan negatifnya. Sebagai pengguna media sosial yang memiliki sikap yang positif harus mampu melihat suatu masalah atau informasi dari sudut pandang yang berbeda.

4. Memiliki Kendali Diri 

Memiliki kendali diri yang kuat seperti, mampu mengendalikan emosi, amarah, dapat mengontrol pembicaraan, mampu meredam rasa iri. Dapat mengendalikan diri ketika kita mendapat suatu berita yang menyinggung, terutama mengendalikan emosi. Selalu berpikir sebelum bertindak dan sadar akan posisi dan peran kita. Kita harus dapat mengendalikan diri kita untuk tidak memberikan komentar yang negatif terhadap suatu informasi yang menyinggung kalangan tertentu, atau memberikan komentar yang negatif terhadap media sosial orang lain. 



5. Menciptakan Perdamaian

Pada dasarnya setiap agama mengajarkan kebaikan. oleh sebab itu dalam perbedaan yang kita miliki sudah seharusnya kita menciptakan rasa damai dalam diri kita, menciptakan perdamaian antar umat beragama. Menghilangkan sikap untuk saling mengadu domba. Dapat menjadikan media sosial sebagai pemersatu bagi umat beragama bukan untuk memecahkan sesama.

6. Saling Menghargai/ Menghormati

Menumbuhkan sikap saling menghargai dan saling menghormati pada sesama. Menghargai perbedaan yang ada agar kaum mayoritas tidak semena-mena dengan kaum minoritas dan kaum minoritas tidak merasa minder dengan kaum mayoritas.

7. Memiliki Etika dalam Menggunakan Media Sosial

Dalam menggunakan jejaring sosial, kita diberi kebebasan berbagi informasi atau berkomunikasi dengan siapa saja. Kebebasan ini bukan berarti tidak ada etika yang membatasi mana yang boleh atau mana yang tidak boleh. Ada baiknya kita mengenal bagaimana etika yang harus diperhatikan dalam menggunakan jejaring sosial. Hal ini dilakukan agar membuat pengguna merasa nyaman dan mengurangi terjadinya konflik pada media sosial.

8. Kreatif dan inovatif

Memanfaatkan media sosial dengan kreatif dan inovatif. Kita para pengguna media sosial harus mampu memeberikan ide - ide yang cemerlang dan memanfaatkan media sosial dengan sebaik-baiknya. Seperti menjadikan media sosial sebagai wadah untuk berdiskusi maupun wadah untuk saling bertukar pendapat.

Dengan melakukan salah satu dari hal-hal diatas kita sudah ikut ambil bagian dalam merawat kerukunan beragama pada era media sosial. Kita sebagai pengguna media sosial yang cerdas juga harus mampu menjadikan media sosial sebagai wadah yang positif guna merawat kerukunan beragama di era media sosial.

              Nah maka dari itu kita perlu Bersama sama mewujudkan lingkungan masyarakat yang rukun,ya minimal bisa kita mulai dari masyarakat disekitar kita karna gaada yang lebih indah melebihi hidup di bangsa dengan masyarkatnya yang selalu hidup rukun, kira – kira sekian yang saya sampaikan, semoga bermanfaat, stay solid and keep growing

Assalamualaikum wr. Wb

Terima kasih



#KapselUts2018


sumber :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar