Salam Sejahtera bagi kita
semua
Helo guys, kembali
lagi Bersama saya dalam blog FikirinAja,kali ini ane bakal bahas sedikit
tentang hidup rukun bermasyarakat,kira-kira apa sih masalah yang sering terjadi
didalam kehidupan bermasyarakat,dan cara penanganan nya,dan juga apa aja si
cara-cara agar terbangun nya suatu bentuk kerukunan bermasyarakat,langsung aja
check it out….
Sebagai Manusia,makhluk
yang bersifat social tentulah kita takkan bisa hidup sendiri,kata hidup sendiri
ini dapat berartikan seperti memenuhi kebutuhan sehari – harinya sendiri,manusia
membutuhkan peran serta manusia lain dalam aktifitas pemenuhan kebutuhan nya,seperti
kegiatan Transaksi dan edukasi merupakan sebagian dari kegiatan manusia guna
memenuhi kebutuhan mereka,Oleh karena itu akan sangat penting apabila kita
terus menjaga hubungan baik dengan anggota masyarakat demi terciptanya
kerukunan bermasyarakat
Secara umum
kerukunan dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana tercipta suatu
keseimbangan sosial dalam masyarakat. Kerukunan ini juga bisa diartikan sebagai
keadaan atau situasi bebas konflik. Bila ditinjau lebih jauh terutama bila
dilihat dari kata dasarnya, rukun, maka kerukunan bukan hanya sebagai suatu
situasi atau kondisi semata tetapi lebih dari itu kerukunan mencerminkan suatu
relasi yang intim antar individu ataupun kelompok dalam suatu tatanan kehidupan
bermasyarakat atau beragama.
Nah bisa dibayangkan kan betapa damainya kehidupan
bermasyarakat apabila kita semua saling hidup rukun ^_^,tapi kira – kira hal
apa aja sih yang perlu kita lakukan dalam usaha menjaga kerukunan bermasyarakat
? Nah berikut hal – hal yang mungkin kita butuhkan dalam menjaga kerukunan ;
1. Memiliki Sikap Toleransi
Toleransi adalah perilaku terbuka dan menghargai segala
perbedaan yang ada dengan sesama. Biasanya orang bertoleransi terhadap
perbedaan kebudayaan dan agama. Namun, konsep toleransi ini juga bisa
diaplikasikan untuk perbedaan jenis kelamin, anak-anak dengan gangguan fisik
maupun intelektual dan perbedaan lainnya. Toleransi juga berarti menghormati
dan belajar dari orang lain, menghargai perbedaan, menjembatani kesenjangan
budaya, menolak stereotip yang tidak adil, sehingga tercapai kesamaan sikap dan
Toleransi juga adalah istilah dalam kontekssosial,
budaya
dan agama
yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanyadiskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda
atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya
adalah toleransi beragama, dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat
mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya. Istilah toleransi juga digunakan
dengan menggunakan definisi "kelompok" yang lebih luas, misalnya partai politik, orientasi seksual, dan lain-lain. Dalam media
sosial juga sangat dibutuhkan sikap toleransi, saling menghargai orang lain.
Tidak memandang rendah dan tidak menyalahkan agama yang berbeda dan dianut oleh
orang lain
2. Memiliki Sikap Kebijaksanaan
Bijak dalam menggunakan media sosial sangat diperlukan saat
ini. Dimana sangat banyak hal-hal yang tidak seharusnya di posting di media
sosial namun tetap saja di posting. Kemudahan membagikan informasi secara cepat
hanya dengan menekan tombol sharea tau copy paste berita di grup chatting dan
media sosial merupakan kelebihan yang harus dapat disikapi dengan bijak, agar
kita tetap berada di koridor yang benar hingga tetap dapat merawat kerukunan
umat beragama. Sangat penting untuk membaca baik-baik sebuah informasi
sebelum Anda meng-update atau men-share status di sosial media
agar tidak merugikan diri sendiri bahkan orang lain guna merawat kerukunan
beragama pada media sosial.
Bijak dalam memilih bahasa. Bijak dalam menulis status
di media sosial maupun memberikan komentar di media sosial. Dalam hal ini kita
harus menggunakan bahasa yang baik dan benar, bahasa yang sopan, tidak
menyinggung perasaan orang lain, termasuk dengan tidak menyinggung kelompok
tertentu, suku, ras maupun agama dengan bahasa yang kasar maupun bahasa yang
tidak seharusnya. Menghindari Kalimat-kalimat bernada negatif seperti ejekan,
sindiran, keluhan hingga kemarahan yang dapat memicu konflik antar umat
beragama.
Bijak dalam memilih dan memberikan informasi. Menjadi
orang yang cerdas dalam memilih informasi. Bijak dalam memposting atau
men-share sesuatu hal. Alangkah baiknya jika kita mencari tahu dan memastikan
terlebih dahulu kebenaran informasi tersebut sebelum mem-postingnya atau
men-sharenya kembali pada media sosial yang kita miliki agar tidak menimbulkan
dampak yang lebih buruk. Selain itu sebaiknya informasi yang kita berikan di
media sosial harus jelas sumbernya dan tidak mengandung isu SARA yang bisa
memancing emosi dan berdampak pada kerukunan umat beragama.
3. Memiliki Sikap Positif
Menumbuhkan dan mempertahankan sikap positif dalam diri.
Berfikir positif ketika memproleh suatu informasi yang menyinggung
bukannya langsung mengedepankan rasa emosi. Menyadari bahwa setiap informasi
yang ada di media sosial memiliki sisi positif dan negatifnya. Sebagai pengguna
media sosial yang memiliki sikap yang positif harus mampu melihat suatu masalah
atau informasi dari sudut pandang yang berbeda.
4. Memiliki Kendali Diri
Memiliki kendali diri yang kuat seperti, mampu mengendalikan
emosi, amarah, dapat mengontrol pembicaraan, mampu meredam rasa iri. Dapat
mengendalikan diri ketika kita mendapat suatu berita yang menyinggung, terutama
mengendalikan emosi. Selalu berpikir sebelum bertindak dan sadar akan posisi
dan peran kita. Kita harus dapat mengendalikan diri kita untuk tidak memberikan
komentar yang negatif terhadap suatu informasi yang menyinggung kalangan
tertentu, atau memberikan komentar yang negatif terhadap media sosial orang
lain.
5. Menciptakan Perdamaian
Pada dasarnya setiap agama mengajarkan kebaikan. oleh sebab
itu dalam perbedaan yang kita miliki sudah seharusnya kita menciptakan rasa
damai dalam diri kita, menciptakan perdamaian antar umat beragama.
Menghilangkan sikap untuk saling mengadu domba. Dapat menjadikan media sosial
sebagai pemersatu bagi umat beragama bukan untuk memecahkan sesama.
6. Saling Menghargai/ Menghormati
Menumbuhkan sikap saling menghargai dan saling menghormati
pada sesama. Menghargai perbedaan yang ada agar kaum mayoritas tidak
semena-mena dengan kaum minoritas dan kaum minoritas tidak merasa minder dengan
kaum mayoritas.
7. Memiliki Etika dalam Menggunakan Media Sosial
Dalam menggunakan jejaring sosial, kita diberi kebebasan
berbagi informasi atau berkomunikasi dengan siapa saja. Kebebasan ini bukan
berarti tidak ada etika yang membatasi mana yang boleh atau mana yang tidak
boleh. Ada baiknya kita mengenal bagaimana etika yang harus diperhatikan dalam
menggunakan jejaring sosial. Hal ini dilakukan agar membuat pengguna merasa
nyaman dan mengurangi terjadinya konflik pada media sosial.
8. Kreatif dan inovatif
Memanfaatkan media sosial dengan kreatif dan inovatif. Kita
para pengguna media sosial harus mampu memeberikan ide - ide yang cemerlang dan
memanfaatkan media sosial dengan sebaik-baiknya. Seperti menjadikan media
sosial sebagai wadah untuk berdiskusi maupun wadah untuk saling bertukar
pendapat.
Dengan melakukan salah satu dari hal-hal diatas kita sudah
ikut ambil bagian dalam merawat kerukunan beragama pada era media sosial. Kita
sebagai pengguna media sosial yang cerdas juga harus mampu menjadikan media
sosial sebagai wadah yang positif guna merawat kerukunan beragama di era media
sosial.
Nah maka dari itu
kita perlu Bersama sama mewujudkan lingkungan masyarakat yang rukun,ya minimal
bisa kita mulai dari masyarakat disekitar kita karna gaada yang lebih indah
melebihi hidup di bangsa dengan masyarkatnya yang selalu hidup rukun, kira –
kira sekian yang saya sampaikan, semoga bermanfaat, stay solid and keep growing
Assalamualaikum wr. Wb
Terima kasih
#KapselUts2018
sumber :